Minggu, 28 Desember 2008

Fyonds, The Strix

Pertengahan tahun 2000 adalah prolognya, mendapat undangan untuk mengikuti pelatihan, tetapi tidak disebutkan pelatihan apa dengan maksud apa. Undangannya pun tak menarik, yang menarik hanya satu kalimat "Untuk calon pemilik tangan midas", itulah alasan aku mengikuti pelatihan tersebut. Singkatnya, setelah prosedur yang panjang dan berbelit-belit, aku mengikuti pelatihan. Sesampai disana, aku diberi waktu senggang jadi aku memilih untuk mencari tempat beristirahat yang sepi. Disana aku bertemu teman pertamaku disana.

Esoknya semua dimulai, pembagian kelompok, pelatihan, dan perujian. aku sekelompok dengan lelaki tersebut, ia dipanggil SeeV. Kemudian berkenalan dengan lelaki jenius Peter, dan manusia yang kreatif sekali DaoYi.

Awalnya, Peter amat menonjol, bahkan sudah diperhitungkan oleh kelompok lain sejak awal. Ia amat cerdas. Namun kecerdasan sesungguhya baru dimulai saat ia memainkan skenario, membuat kelompok kami seolah lemah sekali. Sehingga sampai pertengahan perujian kelompok kami menempati urutan terbawah. Dan saat semua tidak waspada, ia bagai Singa kelaparan memenangi setiap perujian sampai akhirnya menjadi yang teratas di akhir perujian. Lebih cerdas lagi, ia membuat seolah akulah yang menciptakan kondisi itu. KJ dari kelompok Revo pun terkecoh, sampai memanggilku Fyonds.

Smith adalah teman terbaikku, dari dia aku menyadari bahwa seribu lusin ide nilainya tidak lebih dari satu sen. Ia tidak memiliki ide apapun, tapi ia bisa melakukan apapun. Kepribadiannya sangatlah ceria, amat ceria. Kemampuannya berpusat pada kekuatan fisiknya yang lentur, kuat, dan cekatan. Logikanya yang sederhana pun memungkinkan ia berpikir dengan cara paling membumi dan realistis.
DaoYi terkadang dipanggil juga Will. Kreatif itu sangat indentik dengannya. Bisa dibilang Peter menjadikan dia sebagai amunisi rahasia kelompok kita.
Ada juga beberapa orang diluar kelompokku yang hebat, seperti KJ, Flord, Aria, Citius, ataupun perempuan cantik yang cerdik, Amytha.

Diakhir pelatihan, kami ditawari suatu posisi yang menarik. Tapi aku tak tertarik, karena aku tak memberikan peranan apapun. Jadi aku merasa berkecil hati apabila menerimanya. Smith menemaniku mengambil keputusan yang sama.
Aku tidak pernah bertemu mereka lagi sejak itu, tapi terkadang berkomunikasi dengan telepon atau internet. Kabar terakhir yang kutahu, Smith meninggal karena kecelakaan. Entah relevan atau tidak sejak itu ingatanku sering putus-putus. Dan beberapa kenangan masa lalu menjadi terlalu kabur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Hit Counters
Amazing Counters