Jumat, 06 Oktober 2006

lelaki yang gagal

guruku selalu berkata
kau tidak bisa hidup dalam kemungkinan
kau harus hidup dalam kenyataan dan kebenaran
tapi aku mengabaikan kata-kata beliau

aku selalu berpikir hiudp dalam kemungkinan itu
menyenangkan dan nyaman
yang mana membuatku selalu berpikir atas kemungkianan
tapi sekarang aku tahu
bahwa yang dikatakan guruku benar
dan lebih parah lagi
dia selalu benar

aku ingin menangis saat
aku tahu aku gagal
aku ingin berteriak keras-keras
aku ingin tidur
aku ingin bunuh diri
tapi...

guruku juga berkata
lelaki yang tidak bisa melihat kedepan
sangatlah gagal
dan aku tahu dia benar
aku percaya padanya
jadi sampai akhir hayatku
aku akan berusaha hidup dalam kenyataan

selamat tinggal kemungkinan
doakan aku teman-teman
berkati aku agar berhasil melakukan hal yang baik
berkati aku agar bisa membahagiakan semua orang

ccue

Selasa, 03 Oktober 2006

kebahagian

aku ini sendirian
ditengah hujan yang deras
aku ini kedinginan
terguyur air hujan
aku benar-benar kesepian
mengharapkan cahaya

lar lar lar
aku mencoba tertawa
mencoba mengabaikan
kepiluan yang menusuk di dasar
hujan dan air mata
bercampur aduk
rasa asin dan asam

aku ini benar-benar sendirian
benar-benar kesepian
hanyut dalam kepiluan
kesedihan dan masa lalu yang kelam
yang ingin kulupakan selamanya

buk! aku dipukul
ohok... darah keluar dari mulutku
sakit.... sakit.... sakit....
tapi hatiku lebih sakit

ahahaha....
hanya bisa tertawa
apa dayaku
aku ini lemah

rintikan hujan membasahi diriku
ditengah gelapnya hari
aku terus berharap
tapi cahaya tidak kunjung datang
aku kedinginan
hatiku membeku

hatiku membeku
aku tidak bisa mencintai
aku kehilangan perasaan

ingin ingin ingin
mati
ingin sekali diakui
ingin sekali disayangi
ingin sekali tertawa bahagia
seperti sahabatku yang telah tiada

tapi didunia yang maya ini
apalah artinya
kosong....
adakah yang mengerti
aku ingin merasakan
seperti apa mati itu
akhir dari kepedihan ini

aku tidak mengharapkan dimengerti
aku tidak perlu diakui
aku hanya ingin bahagia

lalu
aku bahagia.

4 godness

Aku menari bersama serdadu,
berharap pada raja yang kehilangan harapan,
langit seolah semakin luas,
kupikir ini waktu untuk berkelana,

menyisir gunung,
mendaki pantai,
berenang di antariksa,
melayang di laut,

Oh dewi Muse,
tunjukkan pada ku
keindahan dari dunia

Oh dewi Minerva
tunjukkan pada ku
pengetahuan tertinggi

Oh dewi Athena
tunjukkan pada ku
kedamaian sejati

Oh Nuwa
tunjukkan pada ku
awal dari segalanya

Dewi-Dewi cantik
menari dalam alam bawah sadar
Apa keelokkan ini abadi?
Apa semua ini akan berubah?

Ya, Ya, Ya, Ya, Ya
Aku berteriak keras,
sambil menyanyikan
nada-nada sumbang

Apa aku tertidur lagi?
Kalau begitu aku harus bangun,
karena hari ini aku akan bertemu
banyak hal
dan mungkin akan memberi arti pada hidupku

Lalalalala....
mari tertawa dalam nada falz
mari tersenyum sambil berkata
mai bpen rai

penyair desa

aku adalah penyair desa
mencoba menjelaskan hidup didepan mata
angin semilir dari negeri yang jauh
menceritakan kisah tentang negeri nan jauh disana

dongeng masa kecil seolah menjadi nyata
dimana manusia masih hidup dalam kebahagian
tengelam dalam tawa dan canda
tak pernah membenci dan menyukai
begitu tulus dan jujur

dongeng itu begitu menganyutkanku
akan kenyataan masa lalu yang indah
masa yang tak akan kembali
sekalipun nafasku terputus
sekalipun salju turun dari air mataku

ladang gandum yang cantik
aku berlarian bersama seorang gadis
memetik bunga anggrek
tertawa sambil mengunyah permen
aku tertawa
bahagia

aku ingin mencicipi rasa manis permen dimulutmu
rasanya semanis gula
rasanya semanis madu
cinta dan cinta kasih
suatu impian

kembali
selesai mendengarkan lanturan dari sang angin
aku beranjak dari tempatku
melepas kepenyairanku berjalan kedepan bukit
tersenyum
sambil menatap puncak
kemudian menatap langit
kemudian berjalan

dengan keyakinan
gadis itu ada diatas bukit
maka aku akan melangkah maju
untuk bertemu lagi dengan dia

World and Santoso

Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu. Saat itu saya kenal dengan seorang yang bernama Santoso, dia lebih tua 4 tahun (tapi katanya panggil nama saja biar akrab). Kami cukup akrab biarpun tidak satu grup. Tapi saya heran kenapa orang seperti dia bisa ikut BLts. Bagi saya dia tidak memiliki masalah ataupun trauma. Maka suatu kali saya bertanya mengenai hal tersebut pada dia. Eh, bukan memberi jawaban dia malah nanya balik. "Ada waktu senggang gak?" Aku bilang ada.

Kemudian bersama dia, saya pergi ke rumah sakit jiwa. Sesampai kita menjenguk seseorang (seorang sarjana, teman kuliah dulu; kata Santoso). Orang itu terlihat senang ketika tahu Santoso menjenguknya. Bisa dibilang diantara orang-orang gila disana dia yang paling waras. Dia bisa menjelaskan kegilaan orang gila yang disana. Dia bilang, "saya gak gila. keluarga saya saja yang gak mau ngurus saya, jadi saya di tempatin disini."Terus dia melanjutkan, "Orang gila itu selalu melihat masa lalu, berputar putar terus pada masa lalu. Dan tidak mengakui masa sekarang. Saya tidak gila, saya berpikir terus tentang masa depan. Orang gila itu selalu mengharapkan sesuatu terjadi, tapi dari waktu ke waktu terus melakukan hal yang sama." Saya menganguk setuju.

Selesai menjenguk. Dalam perjalanan Santoso berkata, "Aku hampir jadi orang gila. Saat itu aku terus menyesali masa lalu. Tapi syukurlah, aku sudah tidak seperti itu lagi."
Aku tersenyum mendengar hal itu, sambil dalam hati berkata, "Aku orang gila kalau begitu. Aku terus mengharapkan sesuatu tapi tidak pernah melakukan sesuatu untuk itu."

Lanjutnya, Mau tahu? Aku saat itu menyukai seorang gadis dan berharap dapat membina hubungan dengan gadis itu. Tapi aku tidak pernah melakukan apapun. Hanya berharap saja. Sampai akhirnya gadis itu sudah memiliki kekasih. Kemudian aku menyesali masa lalu karena tidak melakukan apapun. Aku ini benar-benar gila.?

Sambil menoleh dia nyengir, Sebenarnya sih masih banyak alasan kenapa masuk BLts, tapi itu sih yang terutama.?

<>
Karena itu... (anda kan bisa berpikir pasti tahu dong intinya)
<>

Saat perjalanan pulang Santoso berkata, "Kamu tahu serial apa yang kubenci? Doraemon! Serial itu membuat orang berharap sambil tidak melakukan sesuatu. Menunggu Doraemon bantu kali, ya.?
Saya setuju dengan pernyataan itu.

=

Bagi masa lalu, sekarang adalah masa depan;
Bagi masa depan, sekarang adalah masa lalu;
Bagi masa sekarang, sekarang adalah masa kini;
Masa yang paling menentukan;
Seberapa indah kenangan masa lalu;
Seberapa besar harapan masa depan.
-Syair China Klasik-

cloud in the sky

Ku bermimpi
berMimpi? Bukankah itu hal yang sering?
Tidak kali ini berbeda sekali, terlalu nyata.
Aku ingat setiap detail dan detik dari mimpi itu.
Akan kukisahkan karena aku masih mengingatnya dengan jelas.

 

Hit Counters
Amazing Counters