Selasa, 03 Oktober 2006

penyair desa

aku adalah penyair desa
mencoba menjelaskan hidup didepan mata
angin semilir dari negeri yang jauh
menceritakan kisah tentang negeri nan jauh disana

dongeng masa kecil seolah menjadi nyata
dimana manusia masih hidup dalam kebahagian
tengelam dalam tawa dan canda
tak pernah membenci dan menyukai
begitu tulus dan jujur

dongeng itu begitu menganyutkanku
akan kenyataan masa lalu yang indah
masa yang tak akan kembali
sekalipun nafasku terputus
sekalipun salju turun dari air mataku

ladang gandum yang cantik
aku berlarian bersama seorang gadis
memetik bunga anggrek
tertawa sambil mengunyah permen
aku tertawa
bahagia

aku ingin mencicipi rasa manis permen dimulutmu
rasanya semanis gula
rasanya semanis madu
cinta dan cinta kasih
suatu impian

kembali
selesai mendengarkan lanturan dari sang angin
aku beranjak dari tempatku
melepas kepenyairanku berjalan kedepan bukit
tersenyum
sambil menatap puncak
kemudian menatap langit
kemudian berjalan

dengan keyakinan
gadis itu ada diatas bukit
maka aku akan melangkah maju
untuk bertemu lagi dengan dia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Hit Counters
Amazing Counters