Selasa, 03 Oktober 2006

World and Santoso

Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu. Saat itu saya kenal dengan seorang yang bernama Santoso, dia lebih tua 4 tahun (tapi katanya panggil nama saja biar akrab). Kami cukup akrab biarpun tidak satu grup. Tapi saya heran kenapa orang seperti dia bisa ikut BLts. Bagi saya dia tidak memiliki masalah ataupun trauma. Maka suatu kali saya bertanya mengenai hal tersebut pada dia. Eh, bukan memberi jawaban dia malah nanya balik. "Ada waktu senggang gak?" Aku bilang ada.

Kemudian bersama dia, saya pergi ke rumah sakit jiwa. Sesampai kita menjenguk seseorang (seorang sarjana, teman kuliah dulu; kata Santoso). Orang itu terlihat senang ketika tahu Santoso menjenguknya. Bisa dibilang diantara orang-orang gila disana dia yang paling waras. Dia bisa menjelaskan kegilaan orang gila yang disana. Dia bilang, "saya gak gila. keluarga saya saja yang gak mau ngurus saya, jadi saya di tempatin disini."Terus dia melanjutkan, "Orang gila itu selalu melihat masa lalu, berputar putar terus pada masa lalu. Dan tidak mengakui masa sekarang. Saya tidak gila, saya berpikir terus tentang masa depan. Orang gila itu selalu mengharapkan sesuatu terjadi, tapi dari waktu ke waktu terus melakukan hal yang sama." Saya menganguk setuju.

Selesai menjenguk. Dalam perjalanan Santoso berkata, "Aku hampir jadi orang gila. Saat itu aku terus menyesali masa lalu. Tapi syukurlah, aku sudah tidak seperti itu lagi."
Aku tersenyum mendengar hal itu, sambil dalam hati berkata, "Aku orang gila kalau begitu. Aku terus mengharapkan sesuatu tapi tidak pernah melakukan sesuatu untuk itu."

Lanjutnya, Mau tahu? Aku saat itu menyukai seorang gadis dan berharap dapat membina hubungan dengan gadis itu. Tapi aku tidak pernah melakukan apapun. Hanya berharap saja. Sampai akhirnya gadis itu sudah memiliki kekasih. Kemudian aku menyesali masa lalu karena tidak melakukan apapun. Aku ini benar-benar gila.?

Sambil menoleh dia nyengir, Sebenarnya sih masih banyak alasan kenapa masuk BLts, tapi itu sih yang terutama.?

<>
Karena itu... (anda kan bisa berpikir pasti tahu dong intinya)
<>

Saat perjalanan pulang Santoso berkata, "Kamu tahu serial apa yang kubenci? Doraemon! Serial itu membuat orang berharap sambil tidak melakukan sesuatu. Menunggu Doraemon bantu kali, ya.?
Saya setuju dengan pernyataan itu.

=

Bagi masa lalu, sekarang adalah masa depan;
Bagi masa depan, sekarang adalah masa lalu;
Bagi masa sekarang, sekarang adalah masa kini;
Masa yang paling menentukan;
Seberapa indah kenangan masa lalu;
Seberapa besar harapan masa depan.
-Syair China Klasik-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Hit Counters
Amazing Counters