Jumat, 02 April 2010

IV.02. Rantai Masa Lalu

Lans Fyonds - Part 4.02

Fall 18, Serigala Air


Musim telah berganti, dua bulan sudah terlewati. Namun baik Lans Edworld tidak satu langkah pun keluar dari negeri Stin Ygeia, bahkan keluar dari kota Waltz pun tidak. Tampak sang pelaksana misi tertidur di sebuah losmen. Begitu nyenyak, sampai orang selewat pun bisa menerka, sudah berminggu-minggu ia tidak terbangun. Edworld, menengelamkan dirinya kedalam mimpi yang terdalam.

Sebaliknya, sang pengawal, Maxwell, sejak 2 minggu lalu meninggalkan tuannya. Menurut pemilik losmen, ia menitipkan tuannya kepada dirinya. Semata-mata agar dirinya bisa, mencari informasi tentang keberadaan Lans Fyonds. "Daripada menunggui orang tidur, lebih baik aku mencari informasi.", itu perkataan yang Max yang diingat oleh pemilik kos itu.

Pemilik losmen itu sebenarnya tidak terlalu suka dengan keberadaan mereka berdua. Namun karena mereka diberikan misi itu (Pencarian Lans Fyonds), ia pun tidak bisa memilih. Lagi pula keberadaan Fyonds, akan sangat penting bagi negeri itu, dikemudian hari menurutnya. Bagaimanapun, ia hanyalah perempuan tua yang gemuk, namun dibalik itu semua.. ia pun menyimpan harapan pada sosok Fyonds.

===

Ternyata diluar perkiraan, Max pun menganti tujuan perjalanan itu, dari mencari Fyonds sampai akhirnya berusaha mengenal tuannya lebih jauh. Hal itu dikarenakan, keberadaan Fyonds sendiri ternyata lebih sulit dari menemukan Malaikat di Neraka.
Menelisik dan Menyusuri jejak awal keberadaan Edworld, itulah yang akhirnya dilakukan Max. Ia menuju Shang-Ri, perguruan tempat Edworld belajar. Perjalanan itu ia tempuh dalam 3hari, dengan menaiki kuda dan kereta uap.
Shang-Ri sendiri sebuah perguruan di sebuah lembah, untuk mendatanginya harus terlebih dahulu mendaki bukit baru kemudian menuruni bukit. Tempat ini begitu hijau, hijau karena dedaunan. Wangi tempat ini pun semerbak dikarenakan banyaknya bunga, air terjun Charcalt berada di barat perguruan. Tempat ini sangatlah alam dan asri.

Esoknya, setelah menginap semalam di penginapan umum perguruan. Max langsung mencari segala info tentang Edworld. Ia menanyakan ke berbagai orang. Dari Guru hingga Master. Dari murid hingga taruna. Dari ujung ke ujung, tampaknya hampir tidak ada tempat yang memiliki keramaian yang tidak ia tanyakan. Semangatnya untuk mengumpulkan informasi sungguhlah luar biasa. Namun hasilnya sungguh mengecewakan, dibanding memuaskan.

"Huff.. rasanya sudah semua tempat pengajaran kutanyai. Tapi mendengar nama Edworld pun tidak ada yang pernah.", guman Max dengan wajahnya yang putus asa.

Akhirnya ditengah keputusasaannya itu, ia masuk ke perpustakaan perguruan. Ia berniat mencari informasi dari kumpulan buku yang ada, berharap siapa tahu.. ada sedikit informasi tentang tuannya itu, tuan yang aneh itu. Ditengah kumpulan buku itu, ia tertidur kelelahan. Dan saat menjelang malam, ia dibangunkan oleh penjaga pustaka. Heran melihat orang asing yang tidak pernah sebelumnya ia jumpai. Pustakawan itu bertanya pada Max tentang apa yang ia cari.
"Lans Edworld, aku mencari informasi tentang orang ini..", begitu balas Max, sambil terus membuka halaman demi halaman buku yang ada didepannya.
"Edworld? Apa yang kau maksud, pria yang berambut hitam legam dan mata yang tampak selalu mengantuk?", tanya pustakawan itu
"...ah, iya dia yang kucari. Apa anda memiliki informasi tentangnya?", matanya melepas pandangan dari buku-buku. Tampak kelelahan, tapi sedikit senang karena ada informasi biarpun misalkan hanya sedikit.

...

Dari informasi pustakawan itu, Max mengetahui 2hal. Pertama, Edworld sering membolos untuk tidur di perpustakaan ini. Dan kedua, informasi yang jauh lebih bernilai adalah tempat tinggal Edworld selama diperguruan ini, sekaligus teman sekamarnya.
Bergegas, Max menuju pondok-pondok kayu di kompleks murid-murid perguruan. Bulan telah muncul saat Max, mendapati pondok tempat Edworld tinggal. Setelah beberapa ketukan, pintu dibuka, dan menyembul muka yang lelaki yang gemuk.

Setelah saling berkenalan, mereka memulai berbincang. Max tampaknya berupaya sekali mendapatkan informasi tentang Ed. Tapi Rachmond, tampaknya hanya punya sedikit info tentang Ed. Selain mengkategorikan Ed sebagai orang yang malas dan cuek. Rachmond hanya bisa bercerita tentang kisah cinta Edworld. Itu pun tampaknya hanya sebatas yang ia dengar. Sedikit sekali.

Dari cerita Rachmond, Max menyimpulkan terdapat tiga gadis yang pernah memiliki hubungan khusus bagi Edworld. Cerita Rachmond sebenarnya amatlah membingungkan, karena cara ia bercerita sangatlah tidak berpola, logikanya pun melompat-lompat. Sehingga, Max terus melakukan fokus topik, agar ceritanya tidak tentang makanan yang akan dimakannya saat tidak lapar, ataupun cara membuang sampah yang anggun.

Gadis pertama adalah Nivanna Starr, ia adalah putri dari raja, kecantikannya tidak disangkal. Matanya indah, dan jernih, rambutnya hitam legam, dan begitu feminim serta anggun. Max, dapat mendeskripsikan semua hal itu dalam sekilas pandang, dari foto Nivanna. Namun untuk ukuran tinggi badan, ia tidaklah tinggi, tapi berat badannya membuat ukurannya proposional. Dari cerita Rachmond, diketahui bahwa cinta Ed kepadanya hanya sebatas kata-kata, yang tidak pernah terlaksana dalam tindakan ataupun ucapan. Mereka pernah bertegur sapa, namun.. sebatas itu juga yang paling jauh.

Max, hanya bisa tersenyum mendengar penuturan Rach mengenai Nivanna dan Ed.

Lynne Adle adalah gadis kedua, begitulah Rachmond menuturkannya. Dari foto Gadis ini sesungguhnya tidak cantik, biasa saja tapi sensual. Tipe gadis pengoda, bila melihat gayanya yang seronok. Kisah mereka, dimulai dari Adle yang mulai mendekati Ed, Ed sesungguhnya tidak pernah meliriknya pada awalnya. Namun, disaat Ed sudah mulai terbuai dalam perasaannya, dan mulai mencoba menerka-nerka apa itu cinta. Adle sudah menjauh pergi dan mengoda lelaki lain. "Hahaha, sungguh ironis bukan?", tawa Rachmond sehabis menceritakan secara panjang dan lebar.

"Namun, sesungguhnya gadis yang bisa disebut pernah berada di hati Ed, hanya Kai Yin (恺阴). Dia bukanlah putri ataupun pengoda.", tutur Rach memulai mengkisahkan. Foto dimana Ed bersama Yin cukuplah banyak, dan bila dilihat tampaknya mereka adalah pasangan yang cocok. Yin tidak secantik Nivanna. Juga tidak seanti-klimaks Adle. Namun kisah keduanya tidak pula berujung indah.
"Dia adalah gadis yang tidak bisa mendengar apa kata hati, dan perasaannya. Terlalu banyak mendengar perkataan orang tentang Edworld. Ed adalah pemalaslah, pembangkanglah, atau bermasa depan sampah.. Akhirnya, pilihannya menghancurkan kehidupan keduanya. Mungkin, andai Yin memilih Ed. Yin akan menemukan pria yang bisa ia andalkan. Dan Ed pun akan bangkit... bagaimanapun ia adalah satu-satunya pria yang diakui oleh Er Zhang.."
Max tampak terkejut mendengar nama Er Zhang sehingga langsung memotong pembicaraan,"Er Zhang? Taruna Terbaik Shang-Ri yang mampu pernah menembak jatuh 9 Matahari? Ed diakui olehnya? Bukankah anda bilang, Ed hanyalah orang yang sangat payah?"
"Ho..Ho.. Ed memang payah, dan tak berguna. Setidaknya itu yang ditunjukan dia saat berhadapan dengan kita. Aku pun sesungguhnya tidak tahu, mengapa Er Zhang mengakui keberadaan Ed. Mungkin bila kau ada kesempatan bertemu Er Zhang. Kau bisa bertanya padanya. Sebab, dia adalah salah satu dari segelintir orang yang mengakui keberadaan Ed. Bila kau begitu tertarik pada Ed. Bahkan ketiga wanita itu pun, tidak tahu kemampuan Ed sebenarnya, begitu juga denganku. .. Hanya itulah yang kutahu tentang Ed.", Rach mengakhiri pembicaraan, dan mempersilahkan Max keluar pondoknya. Mereka pun berpamitan.

Hari telah begitu gelap dan cahaya yang ada hanya berasal bulan yang tertutup awan.

bersambung...

 

Hit Counters
Amazing Counters