Kamis, 20 November 2008

SeeV Side Story

Namaku Alexander Smith, aku berasal dari keluarga yang cukup berada. Namun karena suatu hal, aku kehilangan kedua orangtuaku. Biarpun demikian aku mewarisi kekayaan yang berlimpah. Dan untungnya aku masih memiliki paman yang baik, karena khawatir aku mengalami shock setelah kehilangan keluarga terdekatku, ia mengirimku ke suatu pelatihan. Kejadian ini sekitar 8 tahun lalu (2000), dan dipelatihan inilah aku bertemu dengan sahabat-sahabat terbaikku.
Suasana tempat ini begitu harmoni, penuh dengan pepohonan dan kicau burung. Setengah surga, begitu pikirku. Kepribadianku yang ceria sebetulnya tidak terlalu tergangu dengan kehilangan yang baru saja menimpaku. Tapi tak masalah, toh ini liburan. Jadi aku tak terlalu merasa risih saat disuruh paman mengikuti pelatihan ini.

Pada hari pertama di pelatihan, bisa dibilang hari bebas. Aku bebas kemana saja selama dalam area pelatihan. Ada sekitar 40 orang yang ikut pelatihan kali ini. Saat aku sedang berjalan-jalan memasuki kerindangan pepohonan, DEK… Aku terkaget. Aku beradu mata dengan seorang lelaki yang duduk menatap kosong pada diriku. Ada perasaan tak asing dengan lelaki ini. Ia cukup tinggi, berkacamata, dengan pakaian biasa. Tapi aku merasakan ada ketenangan dalam dirinya.
Aku menyapanya dan ia pun membalas. Cukup terkejut karena kupikir aku akan diacuhkan. Karena tertarik dengan ke misteriusan yang ia timbulkan aku mengajak ia bercakap-cakap. Dari situlah aku mengenal lelaki yang kelak akan disebut “L Fyonds”.
Hari kedua di pelatihan, para mentor mulai memperkenal diri. Dari jadwal acara yang dibagikan, bisa dibilang acaranya cukup padat. Kami dibagi menjadi 10 team yang telah ditentukan oleh mentor. Kemudian kami disuruh melepas "nama" kami dan mengantinya dengan "nama" baru yang kita suka. Ah, karena aku tidak pandai dalam hal ini, aku memberi diriku "nama" Smith Valvo. Entah dari mana aku memikirkan nama keren ini. Yang jelas, pada akhirnya yang lain memanggilku "SeeV".
Mungkin ini yang disebut takdir, aku satu team dengan lelaki yang kemarin aku temui. Dia menyebut dirinya "L", dalam team yang terdiri dari empat orang itu aku juga mengenal dua orang lagi. Lelaki "Peter Zhang". Dan "Dao Yi". Kami memberi nama team kami "EraS”. Disaat itulah, aku merasa bahwa takdir amat menyebalkan. Kenapa team kami tidak ada perempuan?!!!
Aku tidak akan membahas apa yang terjadi sepanjang pelatihan satu bulan itu. Aku lebih tertarik memfokuskan pada cerita persahabatan kami. Terlebih karena acara amat padat, aku tidak dapat mengingat dengan baik kegiatan yang diadakan. Aku lebih mengingat roman persahabatanku disana.

Aku akan memulainya dengan Peter, rekan satu teamku ini bisa digambarkan dengan satu kata “SEMPURNA” karena baik secara fisik, rupa, intelektual, emosional, dan mental ia sempurna. Ditambah dengan kepribadiannya yang perfeksionis. Makin sempurnalah dia, biarpun ia menamai dirinya “Peter Zhang”, yang lain lebih suka memanggilnya “Alien”. Entah karena ia dianggap beda sendiri atau bagaimana. Yang jelas, ia memiliki cita-cita yang amat muluk-muluk yang hanya bisa dicapai dengan kemampuannya yang sempurna itu. Manusia yang amat logis, cerdas, dan terlalu serius. Bandingkan dengan diriku yang ceria, dan intuitif. Tampaknya perbedaan kami terlalu jauh. Terkadang aku merasa ia tidak terlalu menyukaiku. Ia cenderung lebih cocok dengan L dalam hal berbincang filosofi. Dan dengan DaoYi saat berbincang ide. Biarpun begitu ia orang yang baik, dan tidak sombong.
Selanjutnya, Daoyi. Aku sering memanggilnya “Mesin Ide” karena idenya sangat banyak. Ia amat menyukai sastra, teknologi, roman, humor, inovasi, sejarah, dan hal-hal yang high-tech dan tidak umum. Selain itu ia juga terkenal dengan kreatifitas, dan romantismenya yang amburadul. Perawakannya sedikit tambun tapi cukup berotot. Orang yang iseng, dan bagi orang lain kami berdua adalah pasangan pelawak. Padahal kami hanya suka bercanda. Saat kami berdua bersama, kami akan sangat kompak baik dalam hal melawak atau menjaili seseorang. Terakhir kami dimarahi mentor karena mengacaukan acara. Itu adalah kenangan terburukku bersama dia.
Terakhir tapi yang terpenting, sahabat terbaikku L. Dia cenderung tenang dan tertutup, berbeda dengan yang lain. Sulit sekali mengenalnya lebih dalam, pada permukaan ia terlihat OK saja. Tapi saat mau mengenal lebih jauh, ia seakan memasang barier dengan menolak membuka diri. Ia tidak pernah memperlihatkan dirinya yang sebenarnya, mentornya mengatakan L memiliki masa lalu yang kelam, dan jauh lebih buruk ketimbangku.
Namun karena perasaan akrab yang sudah menghingapi dia, aku tidak masalah. Terkadang aku cenderung memaksa dia untuk membuka diri, sekurang-kurangnya harus memaksa dia tiga kali. Bahkan untuk mengetahui ulang tahunnya, aku harus memaksanya hingga 5kali. Pertama ia mengatakan “Aku tidak tahu juga, sebab ulang tahun akteku berbeda dengan asli”, lalu pada pemaksaan kedua ia mengatakan “Udah gua kasih tahu ga tahu, lagian buat apa sih….?”. Pada pemaksaan ketiga-keempat, ia marah dan berkata “Untungnya apa sih buat lu?”. Dan saat pemaksaan kelimalah ia mengatakannya, “Ok2, gua kalah… tanggal XX-XX, puas?!” dengan nada marah pula. Tapi dari sana aku mengetahui siapa dia sebenarnya, saat kami merayakan Ultahnya, pertama ia marah namun kami memaksa, sehingga ia mengikuti perayaan Ultahnya lalu… ia menangis. Saat itu aku tahu, ia memang memiliki masa lalu yang sedemikian kelam. Akibatnya ia menutup masa lalunya, dengan menutup hatinya.Maka ia cenderung menghindari keakraban dengan siapapun. Hingga bisa dikatakan, ia menjalani kehidupan seorang diri.
Itu yang kupikir saat belum mengenalnya lebih dalam lagi, saat aku mengenalnya lebih dalam lagi. Aku menemukan sosok yang sangat tenang, bijaksana, ramah, rendah hati, dan kuat. Tapi yang paling tepat adalah “Tenang”. Ia orang yang amat tenang, karena ia sudah mengalami rintangan hidup yang sangat berat. Jadi first impresion ia hanya terlihat seperti orang yang fine-fine cupu. Tapi saat kau ingin mengenalnya ia menjadi menyebalkan karena sifatnya yang menutup diri. Kemudian saat kau tahu siapa dia sebenarnya, kau akan menjadikan dia sahabat terbaikmu. Persis seperti yang aku, Peter, dan DaoYi lakukan.
Ia orang yang amat baik, bahkan membunuh serangga kecil pun ia tidak mau. Kemampuannya sulit dilihat kecuali kita secerdas Peter, kemampuannya adalah menciptakan kebetulan-kebetulan. Karena itu KJ pernah mengatakan padanya “You are Fyonds!” Yang artinya kamu melebihi kemungkinan/perkiraan. Tapi akhirnya Fyonds dijadikan panggilannya. Jadilah sebutan yang kita kenal padanya sekarang “L Fyonds”

Kira-kira setahun setelah pelatihan aku mengalami kecelakaan, akibatnya aku harus meninggalkan dunia ini. Pada saat aku akan mati dalam perjalanan menuju rumah sakit, L seolah bisa melihat jiwa-ku yang akan keluar, dengan gerak tangannya seolah menyuruhku masuk ketubuhnya. Disaat itu aku harus membuat keputusan sulit. Bila aku masuk ketubuhnya, maka akan ada 2 jiwa dalam satu tubuh. Akibatnya, pengendalian diri pemilih tubuh sebenarnya akan menjadi kacau. Selain itu akan muncul kondisi trance dimana tubuh bertindak dengan kacau tanpa perintah, yang mana merupakan kondisi peralihan antara 2 jiwa. Dan hanya jiwa yang sudah mencapai Jhana tingkat pertama yang bisa mengenalikan masalah ini. Tapi pada saat itu, L belum mencapai Jhana sama sekali.
Lalu, karena satu alasan aku mengambil keputusan dengan yakin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Hit Counters
Amazing Counters