Sabtu, 10 Januari 2009

pengelanaan

tanpa kompas dan peta
akan singgah dimanakah?
hanya berusaha keluar
dari tempat ini...

begitu sepi
jalan yang sepi
begitu sendirian
tanpa teman perjalanan
benarkah ini jalan yang benar?

terkadang air mata turun
bersama dengan turunnya hujan
tidak ada yang mengerti
mengapa jalan ini ditempuh
tidak ada yang tahu
jalan apa yang ditempuh
oleh pengelana ini

namun... keraguan lenyap seketika
saat gerbang Jhana terbuka sesaat
merasakan hembusan kebebasan
menyadari kekosongan jiwa
disanalah tempat dimana
bisa berhenti berlari
dan beristirahat
selamanya
...

dalam kebahagiaan
dan kenyataan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Hit Counters
Amazing Counters